Senin, 18 Juni 2012

Gaya - Gaya Komunikasi AntarPribadi

Suatu kebudayaan dimana suatu prosedur pengalihan informasimenjadi lebih sukar dikomunikasikan biasa disebut High Context Culture (HCC). Sebaliknya, kebudayaan di mana suatu prosedur pengalihan informasimenjadi lebih mudah dikomunikasikan biasa disebut Low Context Culture
(LCC). Para anggota kebudayaan HCC sangat mengharapkan agar digunakancara-cara yang lebih praktis yang dapat menolong mereka dalam mengaksesinformasi dalam variasi stuasi apapun. Hal ini karena kebudayaan masyarakatHCC umunya bersifat implisit, mungkin sekali apa yang hendak disampaikantersebut sudah ada dalam nilai-nilai, norma-norma, dan sistem kepercayaanmereka. Berbeda halnya dengan kebiasaan HCC, anggota kebudayaan LCCsangat berharap agar tidak menggunakan cara-cara praktis hanya untuk menolong mereka mengakses informasi dalam variasi situasi apapun. PadaLCC, cukup diberikan diberikan informasi secara garis besar saja dan merekamampu mengaksesnya dengan mudah. Hal ini karena kebudayaan masyarakatLCC umumnya bersifat eksplisit, dan banyak informasi yang disampaikanmungkin sekali belum atau kurang diperhatikan dalam sistem nilai, norma,dan sistem kepercayaan mereka (Stella Ting Toomey, 1986;1988).

Anggota kebudayaan LCC memakai gaya komunikasi langsung.Mereka mencari dan menyerap informasi langsung dari sumbernya. Gayakomunikasi mereka lebih mengutamakan pertukaran informasi secara verbal(hanya sedikit didukung oleh pesan non verbal), pertemuannya bersifatformal, tatap muka, tanpa basa-basi, dan langsung pada tujuan. Sedangkanpada budaya HCC selalu menggunakan gaya komunikasi tidak langsung.Gaya komunikasi kurang formal, pesan-pesan lebih banyak didukung olehpesan non verbal, lebih menyukai cara berkomunikasi dengan tatap muka, jika perlu dengan basa-basi dan ritual.Komunikasi antar budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara dangaya, diantaranya negosiasi, pertukaran simbol, sebagai pembimbing perilakubudaya untuk menujukkan fungsi sebuah kelompok. Dengan pemahamanmengenai komunikasi antar budaya dan bagaimana komunikasi dapatdilakukan, maka kita dapat melihat bagaimana komunikasi dapatmewujudkan perdamaian dan meredam konflik di tengah-tengah masyarakat.Dengan komunikasi yang intensif kita dapat memahami akar permasalahansebuah konflik, membatasi dan mengurangi kesalahpahaman, dan dapatmengurangi tumbuhnya konflik sosial.Adapun gaya komunikasi antar budaya dalam proses negosiasi yaitu,anggota masyarakat kebudayaan LCC cenderung melakukan negosiasi yangbersifat linier dan logis dalam menyelesaikan masalah. Analisis merupakansuatu prosedur yang esensial dari kebudayaan ini, negosiasi harus singkat dantidak bertele-tele, masuk akal, pakai otak, dan menggunakan pendekatan
bargaining
. Contohnya saja dalam gaya komunikasi untuk menyelesaikankonflik, mereka menjadikan informasi sebagai hal penting dalam prosesresolusi konflik yang kadang-kadang menggunakan pendekatan konfrontasi.Sebaliknya pada masyarakat kebudayaan HCC memakai sistem perundinganyang halus, pilihan komunikasinya meliputi perasaan dan intuisi. Gaya HCClebih mengutamakan hati daripada logika. Budaya HCC selalu menggunakangaya komunikasi tidak langsung dalam menyelesaikan konflik, mereka tidak menjadikan informasi sebagai sesuatu yang utama dalam proses resolusi konflik, tetapi mengutamakan faktor-faktor relasi antar manusia, emosibudaya, yang kadang-kadang menggunakan pendekatan
human relations.Telah dijelaskan sebelumnya, komunikasi antarbudaya pada intinyabermakna proses komunikasi antarpribadi (komunikator dan komunikan)yang berbeda latar belakang budaya. Dengan demikian, secara umum dannormatif, komunikasi antarpribadi itu mengandalkan gaya berkomunikasiyang dihubungkan dengan nilai-nilai yang dianut orang. Nilai-nilai ituberbeda diantara kelompok etnik yang dapat menunjang atau mungkinmerusak perhatian tatkala orang berkomunikasi. Di sini, gaya itu bisaberkaitan dengana individu maupun gaya dari sekelompok etnik. Begitulahpendapat Candia Elliot (1999) yang menjelaskan bagaimana pengaruh gayapersonal.Dalam komunikasi antarbudaya, gaya personal mempengaruhikomunikasi antarpribadi. Gaya komunikasi personal dapat ditunjukkandengan cara kognitif maupun sosial. Banyak tipe atau gaya personal yangdimiliki manusia dalam melakukan proses komunikasi. Diantaranya, terdapatorang yang senang bercakap dengan menampakkan wajah senang atau penuhdengan kehangatan, namun ada pula orang yang bercakap dengan wajahdingin dan kurang bersahabat, inilah yang biasanya kemudian lawanbicaranya memiliki perasaan kurang enak. Terkadang juga dapat berhadapandengan orang yang bersikap otoriter, namun akan ditemui pula orang yangbersikap sangat demokratis. Ada orang yang menghargai lawan bicara dengancara menatap mata, namun ada pula yang bersikap acuh dan menatap kesegala arah saat proses komunikasi berlangsung. Ada yang berkomunikasidengan nada suara tinggi, namun ada pula yang bicara cukup dengan suaralembut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar